Info Terkini
Sabtu, 27 Jul 2024
  • Website berisi tulisan-tulisan Agus S. Saefullah beserta para penulis lainnya
26 Juli 2022

Memoar Perjalananku di Thailand (16)

Selasa, 26 Juli 2022 Kategori : Founder Way / Naufal A.

Tidak seperti Jumat pekan sebelumnya, pada Jumat 22 Juli kali ini, kegiatan belajar dan mengajar di Jazirahpithayanusorn School berakhir dalam kurun yang lebih cepat. Biasanya, KBM berakhir pada pukul 14.30 siang. Akan tetapi, kali ini kami diberitahu Babo setelah pulang salat Jumat bahwa guru-guru akan menghadiri sebuah acara. Oleh karenanya, KBM dihentikan dan murid-murid sekolah dibubarkan.

Hari ini juga barangkali menjadi kesempatan terakhir saya menunaikan ibadah Jumat di Thailand. Pasalnya, saya bersama dengan empat kawan dari UNSIL lainnya sudah pesan tiket pesawat untuk pulang ke tanah air pada hari Rabu, 27 Juli mendatang.

Dalam kesempatan ini tidak akan banyak hal yang ingin saya sampaikan. Saya hanya ingin sedikit bercerita tentang pengalaman yang saya rasakan sejak kemarin sampai pagi hari tadi.

Kejadian yang cukup menjengkelkan menimpa saya kemarin sore sekira pukul 17.30. Saat itu, saya sengaja meniatkan diri untuk mandi sore di kamar mandi sekolah. Manakala sekujur tubuh ini sudah terlanjur basah kuyup oleh air dan ketika itu juga saya hendak mengambil sabun mandi rupanya sabun plus semua peralatan mandi saya yang lain hilang. Selain peralatan mandi saya, pakaian basah Rangga yang semula tersimpan di kamar mandi sekolah juga hilang.

Saya yang baru ngeuh peralatan mandi yang biasa digunakan hilang semua, seketika langsung gercep mengenakan pakaian untuk keluar dari toilet. Mencari semua peralatan mandi saya yang hilang di sekitaran tempat mandi. Setelah saya berusaha cari-cari di sekeliling toilet, saya tidak berhasil menemukannya. Maka, seiring itu saya pun langsung kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar, terlebih dahulu saya tanyakan kepada Rangga soal pakaian basahnya yang hilang dari kamar mandi. Sesudah itu, saya langsung tanya soal peralatan mandi saya yang juga hilang kepada Rangga.

Dia yang mendengar kabar itu, geleng-geleng kepala juga. Tak berhenti di situ, pada malam harinya saya tanyakan hal ini langsung kepada Babo. Barangkali, husnuzzon saya, semua peralatan mandi saya dipinjam Babo. Tetapi, rupanya setelah ditanyakan, Babo pun kaget. Beliau lantas bilang seandainya anak-anak dari sekolah ini yang mengambilnya, pasti mereka tau bahwa peralatan mandi itu kepunyaan saya.

Babo memastikan kepada saya bahwa itu adalah kasus kehilangan pertama. Kemudian, Beliau juga bilang akan menanyakan tentang hal ini ke murid-muridnya keesokan paginya.

Ringkas cerita, malam berlalu, dan mentari pagi pun tiba. Setelah bangun tidur, sekitar pukul 07.30 saya hendak mandi untuk menghadapi aktivitas rutinan sebagai guru. Namun, berhubung peralatan mandi saya hilang semua, sebelum pergi ke kamar mandi saya memutuskan pergi ke warung di sekitar sekolah untuk membeli beberapa peralatan mandi seperti sampo, sikat gigi, berikut dengan pasta giginya seharga total 55 baht.

Selepas itu, saya lekas mandi di kamar mandi sekolah. Ketika sedang mandi, saya mendengar suara ketukan pintu yang agak kencang. Seusai mengeringkan sekujur tubuh dan mengenakan pakaian, maka saya pun bergegas keluar dari toilet. Rupanya, semua peralatan mandi saya juga pakaian basah Rangga sudah nampak di depan pintu kamar mandi itu.

Saya yang baru keluar dari kamar mandi, jengkel bukan main. Sebab, semua peralatan mandi ini ternyata ada. Entah karena ulah tangan-tangan orang jahil atau siapa. Tapi yang jelas, bagi saya tindakan ini tidak patut untuk dilakukan orang-orang. Kira-kira apa faedahnya ya? 🙂

Bumi Allah, Krabi, Jumat 22 Juli 2022.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

BUKU-BUKU

TULISAN AGUS S. SAEFULLAH
DAN KAWAN-KAWAN

Diterbitkan :
Hafidz Qur’an 4,5 tahun
“Tabarak seorang anak yang lahir pada tanggal 22 Februari 2003 dinyatakan lulus oleh penguji dari..
Diterbitkan :
Ulama Gila Baca
“Imam Nawawi dalam sehari mampu membaca 12 buku pelajaran di hadapan guru-gurunya” Kesaksian Abu Hasan..

Agenda Terdekat

Trik menjadi seorang penulis adalah menulis, lalu menulis dan terus menulis.

Galeri Pelatihan

Ahlan wa Sahlan

0 0 4 8 0 7
Total views : 10780
Salam Silaturahmi