Info Terkini
Rabu, 09 Okt 2024
  • Website berisi tulisan-tulisan Agus S. Saefullah beserta para penulis lainnya
11 Desember 2023

YA MANTRIWIRA DAN ANARSAKEN MUSUH

Senin, 11 Desember 2023 Kategori : Ade Zaenudin / Founder Way

Workshop penguatan integritas hari ketiga di Asrama Haji Pondok Gede beragendakan visit cultural. Panitia mengajak kami ke Taman Mini Indonesia Indah dan menugaskan kami untuk swafoto di salah satu anjungan dan menyampaikan nilai-nilai integritas yang ada pada foto tersebut.

Kami berseratus Kamad, lima puluh pengawas dan lima puluh penghulu se-Indonesia memilih spot yang berbeda. Saya memilih patung Mahapatih Gajah Mada yang menjadi maskot musium Keprajuritan.

Ada petikan kalimat penegas integritas di bawah patung tersebut yang dinukil dari Buku Kakawin Nagarakretagama karya Empu Prapanca. Terdapat dua sifat teladan yang bisa kita pelajari.

YA MANTRIWIRA dan ANARSAKEN MUSUH.

YA MANTRIWIRA bermakna pembela negara yang selalu berani, tidak berbuat salah, yakin bertindak dengan penuh kesucian demi kepentingan bangsa dan negara.

Manusia memang tempat salah dan lupa, namun berusaha sekuat tenaga dari hal-hal yang tidak diperkenankan adalah salah satu ikhtiar mempertegas integritas.

YA MANTRIWIRA menjelma dalam sikap berani dan jujur.

Keberanian dan kejujuran adalah dua sikap yang saling mempengaruhi, atas dasar kejujuran maka keberanian akan tumbuh semakin kokoh, dan dengan keberanian mengelola nafsu dan ego diri maka kejujuran juga akan semakin kuat.

Dalam perspektif manajemen kita sering mengenal istilah zero defect, satu ikhtiar kuat untuk senantiasa nihil kesalahan, komit menegakan regulasi, apapun bentuknya.

ANARSAKEN MUSUH artinya bertindak memusnahkan lawan, tetapi senantiasa menjalankan politik kasih sayang. Dari sifat ini maka lahir seorang kesatria yang tidak gentar membela yang benar namun tidak nihil kasih sayang. Tidak bengis, senantiasa melindungi hak-hak orang lain, baik lawan maupun kawan.

Sikap ANARSAKEN MUSUH akan menjelma menjadi pribadi yang anti kolonial, penjajahan, dan suka merampas hak orang. Kekuasaan bukan alat untuk memperkokoh diri dan golongan, tapi menebar kasih sayang seraya merawat kebenaran dan keadilan di atas banyak golongan. Dengan sikap ini pula maka bisa jadi lawan akan menjadi kawan.

Terima kasih Majapahit, kami masih butuh teladanmu agar bumi pertiwi tetap tegak, kuat, kokoh serta disegani bangsa-bangsa.

TMII, Jumat 8 Desember 2023

Oleh: Dr. H. Ade Zaenudin, M.A
(Kamad MTsN 1 Kota Tangerang Selatan)

Tulisan Lainnya

BUKU-BUKU

TULISAN AGUS S. SAEFULLAH
DAN KAWAN-KAWAN

Diterbitkan :
Hafidz Qur’an 4,5 tahun
“Tabarak seorang anak yang lahir pada tanggal 22 Februari 2003 dinyatakan lulus oleh penguji dari..
Diterbitkan :
Ulama Gila Baca
“Imam Nawawi dalam sehari mampu membaca 12 buku pelajaran di hadapan guru-gurunya” Kesaksian Abu Hasan..

Agenda Terdekat

Trik menjadi seorang penulis adalah menulis, lalu menulis dan terus menulis.

Galeri Pelatihan

Ahlan wa Sahlan

0 0 5 3 8 6
Total views : 11620
Salam Silaturahmi