عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38]
Kita sering mendengar cerita tentang seseorang yang teguh imannya dan baik akhlak serta perbuatannya namun orang itu berubah sejalan dengan waktu, atau kita juga sering menemui orang yang rajin beribadah akan tetapi tetap berbuat maksiat. Hal inilah yang sering dikatakan sebagai perbuatan yang tidak istiqamah. Istiqamah artinya teguh pendirian, konsisten, dan konsekuen. (NurAlamBakhtir, http://www.mesjidsundakelapa.or.id). Sedang menurut Ibnu Shalih Al-Utsaimin istiqomah adalah sikap kokoh seseorang diatas syariat Allah Subhanallahu wa ta’ala sesuai dengan perintah Allah dan didahului sikap ikhlas untuk Allah ‘azza wa jalla. (Al-Utsaimin:216)
Jadi perilaku istiqomah adalah konsisten melakukan kebaikan, dimanapun dan kapanpun juga tidak mudah berbelok arah meski banyak godaan yang memikat dan rintangan yang menghadang. Istiqomah ini diperlukan bagi seluruh umat islam terutama di zaman modern ini, karena istiqomah merupakan pondasi agar kita tidak mudah tergoyahkan apalagi kita yang menginginkan khusnul khatimah dan harapan-harapan syurga-Nya, maka sikap ini diperlukan tiap saat, masa, dan keadaan,
Rasulullah saw pernah ditanya oleh Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh muslim
عَنْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الثَّقَفِيِّ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قُلْ لِي فِي الْإِسْلَامِ قَوْلًا لَا أَسْأَلُ عَنْهُ أَحَدًا بَعْدَكَ قَالَ قُلْ آمَنْتُ بِاللَّهِ فَاسْتَقِمْ
Dari Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi, ia berkata: Aku berkata, “Wahai Rasûlullâh, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda!” Beliau menjawab: “Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu istiqomahlah”. [HR Muslim, no. 38]
Hadits ini merupakan kata kunci dari seluruh ajaran Islam. Kata kunci itu adalah pernyataan beriman kepada Allah dan berusaha keras untuk berpegang teguh atas pernyataan keimanan itu. Kata kunci tersebut tidak hanya belaku bagi Sufyan bin Abdullâh ats-Tsaqafi saja, tetapi juga berlaku bagi siapa saja yang menyatakan diri sebagai seorang yang beriman. (Ismail, 1994:27)
Ini menunjukan bahwa istiqomah itu diperlukan bukan hanya untuk umat terdahulu tapi untuk seluruh umat dari dulu hingga sekarang dan sampai akhir kehidupan ini juga diperlukan dalam kondisi dan situasi apapun sekalipun sangat sulit. Sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur’an dalam QS. Fushshilat ayat 30
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
QS.al-Ahqaf ayat 13.
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
Dua ayat tersebut menunjukkan betapa pentingnya istiqomah dalam mempertahankan aqidah dan keimanan kepada Allah. Juga memberikan penguatan kepada umat Muslim untuk tidak takut dan bersedih untuk senantiasa beristiqomah walau dengan godaan apapun. Sebab Allah memberikan jaminan berupa kabar gembira yaitu surga-Nya kepada orang yang dikehendaki-Nya.
Istiqomah terbagi kepada 3 bentuk yaitu:
Yaitu bagaimana seseorang menjaga niatnya yang sudah tertanam sejak awal. Maka ketika ada godaan ataupun rintangan yang berat sekalipun ia tetap teguh dan yakin pada pendiriannya.
Yaitu seseorang yang selalu terjaga lisan dan perkataannya, tidak mudah atau bahkan tidak pernah mengatakan hal-hal yang sekiranya dapat menjadikan mudhorot bagi dirinya, orang lain atau bahkan bisa mendatangkan murka Allah.
Selain perlu tetapnya menjaga hati dan lisan maka kita pun perlu menjaga perbuatan kita untuk senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan baik ketika bersama dengan orang lain ataupun sendirian, karena kadangkala kita bisa beristiqomah ketika bersama orang lain namun tidak dapat menjaga keistiqomahannya ketika sendirian.
Ketiga hal tersebut yaitu istiqomah hati, lisan dan perbuatan itu perlu ada dalam diri kita karena jika salah satu tidak dimiliki oleh kita maka tidak akan sempurna keistiqomahan kita. Memang hal tersebut sulit karena selain hawa nafsu kita yang kadangkala susah untuk dikendalikan juga ditambah dengan godaan-godaan syaitan yang selalu menggoda dari segala arah, namun setidaknya kita memiliki keinginan untuk senantiasa memperbaiki diri kita agar tetap dalam keistiqomahan. Karena keistiqomahan ini memiliki banyak manfaat, diantaranya:
Lanjutkan
Bagus nian semoga bermanfaat
Sangat bermanfaat, dan bagus pembahasan nya semoga bisa jadi pelajaran bagi saya sebagai pembaca.
بارك الله فيك.. لعل الله يحفظك..
mudah-mudahan bermanfaat untuk semua
Maa syaa Allah, Tabarakallah Sangat bermanfaat akhi
Sae,, singkat padat dan jelas !!! Lanjutkan !!!!!
Maa syaa allah.. sae jal pembahasanna jelas..,bisa di mengerti.,pkoknmah lanjutkan terus sangat” bermanfaat .,jdi nmbah ilmu oge kanggo pembaca na
Bagus mudah di mengerti
Alhamdulillah nmbh ilmu khususnya buat saya, penjelasannya sngt jelas dan mudah dimengerti
Semoga kita selalu mnjadi orang yg istiqamah dlm menjalankan/menyampaikan kebaikan
Barrakallah jal,,,
Semoga menjadi amal jariyahhh,,,
Ilmunya sangat bermanfaat, alhamdulillah mudah di mengerti,,
Dan mudah mudahan bisa teteh praktekan dalam kehidupan sehari hari,,,,
masyaallah pembahasan nya sangat mudah d mengerti dan d pahami, mudah2n apa yang d sampaikan menjadi ladang pahala bagi penulis maupun pembaca, mudah2n saya pribadi bisa menjadi orang yang istikomah d jalan allah swt, aamiiinn
MaasyaaAllah.. semoga Allah senantiasa menguatkan kita semua dalam jalan kebaikan
Maa Syaa Allah
alhamdulillah materinya sangat bagus mudah dimengerti. Semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih istiqamah lagi dalam menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya, Aamiin.
Bersabar dalam beribadah ya ngak apa itu juga istikomah?
Tulisannya bagus sangat bermanfaat.
Masya Allah sae pisan tur aya manfaatna kangge urang sadayana,,,
Masya allah
Tinggalkan Komentar