Info Terkini
Sabtu, 27 Jul 2024
  • Website berisi tulisan-tulisan Agus S. Saefullah beserta para penulis lainnya
18 Mei 2022

Fenomena Masjid Hari Ini dan Bagaimana Harus Menyingkapinya

Rabu, 18 Mei 2022 Kategori : Khazanah dan Hikmah / Qolamunetizen

Masjid merupakan tempat beribadah umat Islam. Keberadaanya saat ini sangat mudah ditemui bahkan saat kita melakukan perjalanan jauh sekalipun. Masjid-masjid disediakan di rest-rest area, bahkan di tempat wisata sekalipun. Namun apakah keberadaanya hanya sebagai tempat untuk shalat lantas ditinggalkan begitu saja? Memang benar, fungsi utama dari masjid yaitu untuk shalat. Namun bisa kita lihat dalam sejarah nabi Muhammad SAW masjid bukan sekedar untuk shalat. Banyak hal yang dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat di dalam masjid.

Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia (2017) mengatakan bahwa masjid sekarang tidak ubahnya seperti stanplat bus dimana orang akan menganggap selesai jika tujuannya telah selesai. Contohnya saja, orang-orang biasa masuk ke masjid untuk shalat, kemudian duduk sebentar, lantas pulang tanpa pernah mengobrol-apalagi mengenal-dengan oranng yang duduk di sampingnya.

Dalam hal membina umat, sekarang ini masjid masih bisa dikatakan belum begitu berperan. Berbeda dalam hal berorganisasi, kita bisa lihat di masjid-masjid sudah mantap, namun sepertinya belum mulus. Kadang di masjid hanya pengurusnya saja yang ada tetapi anggotanya tidak ada. Padahal, masjid sangat memungkinakan sekali untuk melakukan pembinaan terhadap jamaah di wilayahnya.

Mungkin bisa kita ingat masa kecil kita dahulu. Masjid-masjid sangat sederhana dan tidak semewah sekarang di mana tiap dindingnya terdapat AC yang membuat para jamaah nyaman untuk shalat. Namun, apakah kenyamanan tersebut membuat masjid hari ini semakin ramai? Apakah semakin hangat dengan banyak kegiatan islami didalamnya? Kenyataan menyedihkan yang kita lihat sekarang justru semakin sepi dan dingin, tak ramai gelak tawa bapak-bapak mengobrol atau suara merdu tilawah di tiap sudutnya.

Untuk menjadikan masjid sebagai tempat pembinaan umat dan sebagai pusat gerakan tidaklah terlalu sulit. Masjid yang selama ini dijadikan tempat beribadah formal sangat memungkinkan untuk membuat kegiatan-kegiatan bermanfaat khususnya untuk para remaja atau bisa juga anak-anak sebagai generasi di masa mendatang.

Dibutuhkan massa dan panitia yang siap dan pastinya sudah terbina sebelumnya untuk bisa membuat kegiatan masjid. Perijinan yang dilakukan sebaiknya disampaikan secara baik dan benar agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Ambil waktu yangg tepat agar masyarakat tidak merasa terganggu dan merasa risih dengan kegiatan yang ada. Dan yang terakhir kita bisa membuat inovasi-inovasi keren agar masyarakat tertarik dan ikut serta dengan kegiatan yang telah dibuat dan disiapkan.

Banyak rintangan yang akan datang baik dari internal maupun eksternal, namun kegiatan baik dengan niat yang baik ditambah dengan persiapan yang sangat baik insyaallah akan terlaksan dengan sebaik-baiknya. Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Muhammad ayat 7 “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah niscaya Dia akan menolongmu dana meneguhkan kedudukanmu”

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

BUKU-BUKU

TULISAN AGUS S. SAEFULLAH
DAN KAWAN-KAWAN

Diterbitkan :
Hafidz Qur’an 4,5 tahun
“Tabarak seorang anak yang lahir pada tanggal 22 Februari 2003 dinyatakan lulus oleh penguji dari..
Diterbitkan :
Ulama Gila Baca
“Imam Nawawi dalam sehari mampu membaca 12 buku pelajaran di hadapan guru-gurunya” Kesaksian Abu Hasan..

Agenda Terdekat

Trik menjadi seorang penulis adalah menulis, lalu menulis dan terus menulis.

Galeri Pelatihan

Ahlan wa Sahlan

0 0 4 8 0 7
Total views : 10780
Salam Silaturahmi