عن أبي هريرة عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ
Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim) [No. 2588 Syarh Shahih Muslim] Shahih
URGENSI HARTA
Dalam pembahasan kali ini kita akan mengkaji diballik urgen nya sedekah. Sebelum membahas lebih lanjut tentang arti sedekah, penulis ingin sedikit bercerita terlebih dahulu tentang hilalngnya uang dalam celengan.
Dulu di kampung ku, sangat ramai istilah tuyul. pencuri uang. Awalnya aku ngga percaya dengan adanya istilah tuyul yang konon katanya bisa ngambil uang. Dan konon cerita nya ada segnitifan masyarakat yang mengambil sebuah kesimpulan dari diantara ciri, kalo uang kita diambil sang tuyul, tuyulnya ngga ngambil uangnya secara seluruhnya langsung, tapi perlahan satu persatu.
Tapi penulis masih kurang percaya dengan adanya perkataan itu. Setelah ikhtiar berkali kali , ku cari di setiap juru dari lemari dan cengcelangan ku, dan ku tanyakan kepada orang-orang seisi rumah. Ternyata tak ada yang melihat, ataupun mengambilnya. Coba aku menarik kesimpulan, fiks kaya nya ini ilang. Sungguh hati gundah gulana. Alangkah bersedihnya, ketika harta yang sekian lama di kumpulkan, hilang begitu saja.
Penulis mencoba untuk berfikir, alangkah bersedihnya orang yang kehilangan hpnya. Apalagi dengan hpnya itu, yang senilai dengan belsan juta, tapi hilang begitu saja. Pasti mereka akan merasakan terpukul. Karna keringat yang mereka keluarkan dan harta yang mereka perjuangkan, siang malam bekerja untuk dapat membeli harta itu, tapi hilang dengan begitu saja.
Apalagi mereka kehilangan kendaraan. Kendaraan yang biasannya mengantrkannya untuk menjadi prantarannya sampai kepada tempat pekerjaannya. Tapi hilang kendaraan nya. Alangkah terasa bersedihnya keringat yang mereka cucurkan, untuk mencapai yang mereka ingin dapatkan.
Tak bisa kita pungkiri, harta itu sangatlah berharga. Walaupun bukan segalannya. Kita tidak bisa menafikan dengan tidak adanya harta, hidup ini akan susah untuk mnecapai sesuatu hal yang kita inginkan. Meskipun prespektif harta berbeda beda. Bagi orang yang gemarnya terhadap peliaraan burungnya, daia akan merasa menyesal dan bersedih ketika burungnya terbang, keluar dari kandangnnya. Lain halnnya dengan dengan orang yang pekerjaanya tukang sayur. Dia akan menertawakan, menyaksikan burung piarannya terbang.
Dan diantara fitrah manusia. Dia diberi rasa kecintaan dan kecondongan hatinya, untuk sesuatu hal yang ingin ia dapatkan dan ia gapai. Semisal terhadap harta, tahta dan wanita. Harta dalam islam, Allah swt telah mencatatkan tentang taqdirnya didunia, Krtika bayi yang berumur 3 atau 4 bulan. soal harta jodo dan mati.
Orang kaya, dia bisa makan dan minum dengan mewah, dengan makanan yang empat sehat lima sempurn. Ketika ia sakit tinggal pergi ke dokter untuk menerima perawatan yang lebih insentif.dan ia mempunya sarana prasaran, berupa pesawat, motor, mobil dan seterusnya. Tetapi orang miskin.dia hanya minum dan makan seadannya, bahkan tak kadang mereka tak mendapatkan makan, pakaian kumuh, adalah rutinitasnya dan sakit sakitan juga adalah rutinitasnnya.
Dalam islam, harta bukan menjadi syarat khusus bahagia-sengsarannya.banyak, orang bahagia dengan hartannya. Dan banyak orang yang sengsara karna hartannya, tiiap hari ia susah tidur karna terlalu banyak memikirkan hartannya. Ketika berpergian, dia senantiasa tidak tenang karna takut hilang hartannya.
Namun, ingatlah sebuah kisah qais bin saad. Suatu ketika ia terbaring sakit. Dan ia sangat bersedih sekali, namun bukan sedih karna sakitnya tetapi karna sedikit, orang yang menjenguknya. Dan iapun bertanya kepada orang yang menjenguknnya’’kemana si fulan, kenapa dia tak ada menjenguk?’’
Jawabnnya,’’ karna merka malu. Merka sering meminjam uang kepada mu, dan engkau selalu memberinnya. Tetapi dari sebagian dari merka ada yang bayar baru setengahnya, bahkan ada yang belum sepeserpun.’’ Kemudian Qois berkata’’ harta’’ sungguh celaka, merka meninggalkan tuntunan agama dan meninggalkan kewajibannya.’’ Tolong umumkan mulai sekarang. Barang siapa yang mempunyai hutang kepada Qois mka dihalalkan hutangnya’’
Tatkala kemudian, malmnya orang-orang ramai menjenguknya. Begitupun dengan halnya kisah Rasululloh SAW. Yang diceritakan oleh imam muslim. Ketika ada seseorang yang ingin meminta batuan kepada Rasul, maka Rasulpun memberinya dengan 100 kambing, kemudia sahabat yang meminta bantuan itu, mengmukan kepada saudarannya.
Dan tak bisa kita pungkiri, harta bisa dijadikan alat untuk berda’wah. Dengan melalui jalur sodaqoh. Oleh karnaitu dalam tulisan sederhana mengangkat salah satu hadits nabi SAW
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: (1) sedekah jariyah, (2) ilmu yang diambil manfaatnya, (3) anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim, no. 1631).
Di antara ketiga hal tersebut, sedekah jariyah merupakan amalan termudah untuk mendapatkan aliran pahala yang tak putus-putus. Sedekah jariyah adalah bentuk sedekah yang bisa dirasakan manfaatnya secara kontinu atau untuk tujuan jangka panjang. Sedangkan orang yang mengamalkannya akan mendapat pahala sepanjang sedekahnya masih bermanfaat bagi orang lain. Dalam hadist lain juga disebutkan tentang amalan jariyah yang pahalanya tak terputus, meski yang melakukannya sudah tiada.
“Sesungguhnya diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang melakukannya wafat ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang dibangunnya untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan. sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).
Disini penulis ingin membahas tentang sedekah. Kebanyak masyarakat yang mengkalim bahwa sedekah itu, mengurangi harta kita.padahal menurut penulis pendapat ini kurang tepat bahkan tidak tepat. Karna belum ada ceritanya orang yang sedekah menjadi orang miskin. karna sedekahnya hingga tak tak punya apa apa. Tapi juga ada yang sebaliknya ada yng memanfaatkan bab akhirat, untuk meraih bab dunia diantaranya melalui sedekah.
Yang ingin penulis paparkan, pada tulisan sederhana ini, :
SEDEKAH
Sedekah berasal dari kata sadaqa yang berarti benar. Maksudnya adalah bahwa orang yang suka bersedekah adalah “orang yang benar pengakuan imannya”. Dalam pengertian para fuqahâ’, sedekah adalah suatu pemberian seorang muslim kepada seseorang secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu, serta suatu pemberian yang bertujuan sebagai kebajikan yang mengharap ridha Allah SWT dan pahala semata.2 Adapun menurut terminologi syari’at, pengertian dan hukum sedekah sama dengan infak. Akan tetapi, sedekah mencakup arti yang lebih luas dan menyangkut hal-hal yang bersifat nonmaterial. Sebagaimana dijelaskan dalam hadis imam al-Bukhari yang bersumber dari Abu Musa al-Asy’ary, yaitu:
“Diriwayatkan dari Abu Dzar r.a., bahwasanya beberapa orang sahabat Nabi Saw berkata kepada beliau, “Ya Rasulullah! Orang-orang kaya bisa memperoleh banyak pahala, mereka shalat sebagaimana kami, mereka berpuasa sebagaimana kami, dan mereka bisa menyedekahkan kelebihan harta mereka.” Rasulullah Saw bersabda, “Tidakkah Allah telah menjadikan untukmu sesuatu yang bisa kau sedekahkan yang bernilai sebagai sedekah? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah, dan pada kemaluanmu juga ada sedekah.” Mereka bertanya, “Ya Rasulullah! Apakah orang yang melampiaskan syahwatnya itu mendapat pahala?” Beliau menjawab, “Tidakkah kau tahu bahwa jika seseorang meletakkan kemaluannya pada sasaran yang haram maka dia mendapat dosa? Namun sebaliknya, apabila dia meletakkan kemaluannya pada sasaran yang halal, maka dia mendapat pahala”. (HR Muslim)4
Rasulullah Saw bersabda,
“Diriwayatkan dari Abu Malik al-Asy’ari r.a., ia berkata: Rasulullah Saw pernah bersabda, “Bersuci itu separoh dari iman, bacaan alhamdulillah itu memenuhi timbangan (al-mîzân), bacaan subhanallah wal hamdulillah pahalanya memenuhi ruang antara beberapa langit dan bumi, shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti keimanan, sabar adalah sinar, dan al-Qur’an adalah hujjah yang mendukungmu atau mengalahkanmu. Setiap orang itu pergi lalu menjual dirinya, maka ada orang yang memerdekakan dirinya dan ada yang menghinakan dirinya.” (HR Muslim)
Dari pengertian-pengertian di atas maka bisa disimpulkan bahwa sedekah adalah salah satu bukti benarnya iman seseorang dalam beribadah dan melakukan ketaatan kepada Allah SWT, serta bukti akan kebenaran janji Allah SWT yang menjamin rezeki setiap makhluk-Nya.
Sehingga orang yang benar-benar memahami makna sedekah akan meyakini pemberian terbaik dari Allah SWT dan berusaha semaksimal mungkin menafkahkan hartanya di jalan yang diridhai oleh Nya.
Selain itu, sedekah tidak hanya diartikan sebagai pemberian harta kepada seseorang, tetapi lebih dari itu, sedekah mencakup juga dengan semua perbuatan baik, bisa bersifat fisik, maupun nonfisik. Sehingga bersedekah bisa dilakukan sama siapa saja, kapan pun, dan dimana pun. Diantara wujud sedekah antara lain adalah menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, membangun fasilitas yang bermanfaat untuk umum seperti sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, perpustakaan, irigasi, dan lain-lain yang tidak melanggar syari’at. Dan tujuan dari sedekah sunat ini ialah untuk menambal segala kekurangan yang ada pada sedekah wajib
Bentuk-bentuk Sedekah
Sedekah dalam konsep Islam mempunyai arti yang luas, tidak hanya terbatas pada pemberian sesuatu yang sifatnya materil kepada orang-orang miskin, tetapi lebih dari itu, sedekah mencakup perbuatan kebaikan, baik bersifat fisik, maupun nonfisik. Bentuk-bentuk sedekah dalam ajaran Islam dapat dilihat pada beberapa hadis Nabi Muhammad Saw.
Diantara bentuk-bentuk sedekah berdasarkan hadits-hadits Nabi Saw yang perincian hadisnya terlampir dalam lampiran 1: Pertama, memberikan sesuatu dalam bentuk materi kepada orang miskin. Kedua, bekerja dengan dua tangannya hingga memberi manfaat untuk dirinya, membantu orang yang membutuhkan pertolongan, melakukan perbuatan baik, dan menahan dari diri dari keburukan. Ketiga, mendamaikan dua orang yang berselisih dengan adil, menyingkirkan rintangan atau duri dari jalan, dan melangkahkan kaki untuk mengerjakan shalat. Keempat, membaca tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan istighfar. Kelima, menyuruh berbuat baik, mencegah yang jahat, mengajari orang hingga mengerti, dan mencampuri istri. Keenam, mengucapkan perkataan yang baik. Ketujuh, memberi pinjaman atau hutang. Dan kedelapan, setiap berbuat kebajikan, salah satunya yaitu memberikan senyuman kepada orang lain.
Dalil dalil tentang sedekah
Orang yang sedekah akan diganti oleh Allah
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)’ Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba: 39)
Ayat Alquran tentang Sedekah 700 Kali Lipat
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)
Ayat tentang Sedekah Saat Lapang dan Sempit
ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134)
Ayat Alquran tentang Sedekah dan Bisikan Setan
ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengatahui.” (QS Al-Baqarah: 268
Hadis tentang Sedekah sebagai Pelindung Musibah
Dalam hadis riwayat Imam Al-Baihaqi, Rasulullah SAW bersabda:
الصدقة تسُدُّ سبعين بابا من السوء
Artinya: “Sedekah menutup 70 pintu keburukan.” (HR Thabrani)
Hadis tentang Sedekah dan Doa Malaikat
Dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
ما مِن يَومٍ يُصْبِحُ العِبادُ فِيهِ، إلَّا مَلَكانِ يَنْزِلانِ، فيَقولُ أحَدُهُما: اللَّهُمَّ أعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، ويقولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Artiya: “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa; Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya. Sedangkan yang satunya lagi berdoa; Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya.” (HR Bukhari)
Hadis tentang Sedekah Dapat Mencegah Masuk Neraka
Dalam hadis riwayat Imam Al-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:
يا عائِشةَ اسْتَتِرِي من النَّارِ و لو بِشِقِّ تمرَةٍ ، فإنها تَسُدُّ من الجائِعِ مَسَدَّها من الشبعانِ
Artinya: “Wahai Aisyah, halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan.” (HR Thabrani)
Hadis tentang Sedekah dan Murka Allah SWT
Dalam hadis riwayat Imam Al-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
الصدقة تطفئ غضب الرب وتدفع ميتة السوء
Itulah Artinya: “Sesungguhnya sedekah itu memadamkan murka Allah dan menolak mati jelek (su’ul khotimah).” (HR Thabrani)
deretan ayat Alquran tentang sedekah beserta hadisnya yang menjadi penguat bagi umat Islam untuk terus melakukan amalan saleh tersebut.
Lanjutkan
Sangat bermanfaat, sedekah memang penting supaya hidup banyak keberkahan. Terimakasih menambah wawasan
betul itu
Siap menerima sedekah
Bagusnya bikin lagi tuh!
Kita harus banyak sedekah ni
berpower dalam sedekah
Tinggalkan Komentar