Sehari Produktif

Waktu menunjukan 07.00 pagi dengan ditemani secangkir kopi dan cuaca yang sedikit gemericik hujan, duduk sambil membaca sebuah buku merupakan kegiatan sehari-hari sebelum menjalankan aktivitas diluar.

Tidak lupa menu sarapan favorite yang sudah disediakan oleh ibu dengan penuh kasih sayang menambah cita rasa yang sangat luar biasa dalam setiap kunyahan. Hal itu membuatku bersemangat ketika akan melakukan aktivitas diluar seolah-olah diri ini sudah siapapapun yang akan terjadi dan siap untuk melawannya dan serasa mampu mengalahkan dunia.

Handphone berdering menandakan seseorang ada yang menghubungiku. “Hallo, gimana semua aman sesuai rencana” ungkapku. “Aduh sebelumnya maaf banget nih, mungkin aku gak bisa hadir sesuai rencana karena ada urusan mendadak yang lebih penting” seraya menghela nafas yang dalam menunjukan ada sesuatu yang terjadi  dan tidak ingin diketahuiku dan bersikap tidak terjadi apa-apa, tetapi dari sana aku paham pasti terjadi sesuatu yang mengganggu nya karena tahu betul aku sudah berteman lama dengan nya tidak mungkin membatalkan begitu saja dengan acara sekelas yang akan dihadiri oleh Dinas dan BEM universitas.

Sedikit aku membujuknya untuk memikirkan nya Kembali tentang pembatalan kegiatan acara ini yang sudah direncanakan beberapa waktu ini. “Ayo, ini acara yang besar dan kita sudah merencanakan ini lama kan!”, “Iya tau, tapi ini bener-bener gak bisa” dengan nada yang sangat tegas. “oke kalo gitu, aku berangkat duluan takut yang lain pada nunggu” bergegaslah mengendarai motor dengan kecepatan yang lumayan tinggi takut waktu tidak cukup.

Sebelum menuju ke Gedung Sumedang Creative Center. Aku menyempatkan dulu mampir kerumah teman yang lainnya untuk bisa berangkat bareng ke Gedung itu. Dan ternyata temanku ini masih tidur dengan nyenyaknya seolah-olah lupa dengan kegiatan acara ini. Terpaksa aku membangunkan nya beberapa kali sampai betul-betul sadar dari mimpinya. “dik…dikkkkk. Bangun!, ini jam berapa ayo bangun!. Ucapku. Tidak lama temanku ini bangun dengan mata yang merah, kondisi rambut yang acak-acakan dan sedikit kebingungan karena secara paksa untuk bangun. “iyeee, iyeeee bacot banget” sambil beranjak dari tempat tidur nya pergi kekamar mandi untuk mandi.

Sambil menunggu teman yang sedang mandi, aku bersantai dulu sejenak sambil menyalakan sebatang rokok sambil melihat burung-burung yang sedang berkicau yang hingap di atas kabel. Setiap hembungan rokok itu aku nikmati dengan santai nya tidak lama temanku menegurku. “Ayo cepat kita berangkat” dengan nada yang semangat” aku keheran “buset cepet amat mandinya” “yehhh katanya tadi nyuruh buru-buru, kocak nih orang”.

Berangkatlah kita berdua menuju Gedung Sumedang Creative Center tepat pada jam 09.00. tidak lama teman-teman dari BEM beserta para jajarannya. Kita bersalaman disana saling menanyakan gimana kabarnya sama lain dengan obrolan yang ringan-ringan “eh Pak gub gimana kabar nya baik-baik saja kan” “Alhamdulillah baik-baik saja” membalas sapaanku. Sudah jadi tradisi di kampusku orang yang menjadi ketua BEM sapaan akrabnya dipanggil pak gub singkatan dari bapak Gubernur yang menandakan orang itu adalah nomor satu kemahasiswaan dikampus.

Disela-sela obrolan itu aku mengajak untuk langsung saja masuk ke Gedung untuk langsung bertemu dengan anggota forum FTBM yang sudah dari tadi menungggu. Berjalanlah kita menuju ruangan dilantai dua akhirnya bertemu dengan menyalami satu-persatu sebagai adab sebelum memulai sesuatu. “Asslamualaikum pak Enjang, perkenalkan ini teman-teman kita dari BEM yang akan mengikuti acara kajian penulisan ini” dan suasana disana sangat terasa kekeluargaan nya. Tidak lama dari itu langsung keruangan lain untuk memulai acara kegiatannya langsung duduk di meja yang melingkar dan memperkenalkan satu sama lain.

Di acara pertama yang akan memberikan ilmu yaitu mang Agus dan Apih Dadan sebagai pegiat literasi pada acaranya sangat antusias dan memberikan ilmu yang sangat berharga yang mungkin semua orang belum tentu mendapatkan ilmu itu. Acara itu terus berlangsung baik dan di waktu yang sudah ditentukan acara itu berakhir dan kita pun Sebagian ada yang beristirahat, ada juga yang berfoto-foto.

Diwaktu senggang itu pak Enjang menyela “Habis ini jangan dulu pulang ya… ada yang perlu diomongan lagi, sebelum itu sekarang kita foto-foto dulu ya buat dokumentasi” kita pun berfoto-foto dulu disana, setelah itu semua beres sebagain yang lainnya pulang dan Sebagian lainnya masih di Gedung itu sebagai perwakilan untuk membicarakan kedepan baiknya bagaimana. Pada obrolan itu banyak rencana-rencana yang akan dilakukan kedepannya. Cukup lama kita membicarakan program-program selanjutnya. Kemudian obrolan itu pun berakhir dan berpamitan terlebih dahulu.

Setelah keluar dari Gedung itu tidak langsung pulang, tetapi ada kegiatan lain yang harus diselesaikan hari ini juga berangkatlah kita ke Bandung untuk kegiatan selanjutnya sampai besok hari.