Impian sukses merupakan suatu kebutuhan psikologis setiap manusia, kebutuhan itu yakni mendambakan kehidupan yang lebih baik bahkan terbaik di antara sesamanya. Setiap dari kita apabila ditanya apakah ingin sukses? semua sepakat menjawab pasti ingin menjadi orang sukses, tapi kebanyakan manusia hanya berencana dan berharap saja tanpa ada aksi untuk menggapai kesuskesan tersebut. Kita dilahirkan ke dunia untuk sukses bukan untuk menjadi pecundang, karena kita ini adalah sang juara yang berhasil memenangkan pertarungan sejak berada dalam rahim seorang ibu.
Di samping itu pula setiap orang pasti punya kadar capaian kesuksesan masing-masing, ada orang yang memberikan kadar kesuksesan itu dengan kemapanan duniawi, seperti halnya, harta yang melimpah, punya banyak kendaraan, pangkat dan jabatan yang tinggi, menjadi manusia yang tersohor, dan sebagainya.
Enjang Idrus dalam buku 7 Jurus Menuju Kesuksesan mengutip dari sabda Nabi, menjelaskan bahwa orang sukses adalah orang yang selalu memanfaatkan waktu, hari demi hari semakin meningkat, hari ini lebih baik dari hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari hari ini, bukan sebaliknya, setiap hari semakin terpuruk bahkan tidak mengambil pelajaran dari waktu yang dilalui. Orang seperti inilah yang tidak akan mendapat kesuksesan, tetapi mendapat kesengsaraan kehidupan.
Sekarang mari kita lihat dalam Alquran, siapa sih orang yang sukses menurut Allah. Ada beberapa kata dalam Alquran yang biasa diartikan “sukses atau beruntung”. Sirot Fajar dalam buku Hidup Bahagia Tanpa Keluh Kesah (2021) menjelaskan bahwa diantara lafalnya adalah as-sa’adah. Selain itu, ada juga kata yang mirip seperti al-fauz, al-falah, as-surur, thuba, busyra, hasanah, dan barakah. Dan dari semua kata itu, yang paling sering diartikan “sukses atau beruntung” yaitu al-fauz dan al-falah, namun pada kajian ini penulis akan lebih membahas pada makna ”sukses atau beruntung” yang terdapat dalam kata al-fauz.
Maka yang akan menjadi orang-orang sukses menurut Allah yaitu:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِ ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS At-Taubah : 20)
إِنِّى جَزَيْتُهُمُ ٱلْيَوْمَ بِمَا صَبَرُوٓا۟ أَنَّهُمْ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.” (QS Al-Mu’minun : 111)
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَخْشَ ٱللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS An-Nur : 52)
لَا يَسْتَوِىٓ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ وَأَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ ۚ أَصْحَٰبُ ٱلْجَنَّةِ هُمُ ٱلْفَآئِزُونَ
“Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyr : 20)
Begitulah Allah telah menjelaskan berkenaan dengan kriteria orang-orang yang akan mendapatkan kesuksesan yang hakiki, bukan hanya kesuksesan yang bersifat sementara. Semoga kita mendapatkan kesuksesan yang hakiki dan kemuliaan di sisi Allah SWT.
Tinggalkan Komentar