Seorang mahasiswa sejarah dari sebuah Universitas Swasta di Jawa Barat bertanya kepada saya. “Kang kok itu Pak Ade Zaenudin produktif banget ya, nulis terus, udah banyak bukunya?”.
“Iya memang penulis pro tuh. Selain banyak bukunya yang mandiri dan antologi, juga banyak tulisannya di media ternama seperti di Republika.” Jawab saya.
Salah satu yang membuat Pak Ade (sapaan akrab saya kepada Bapak Ade Zaenudin) produktif menulis adalah karenanya motivasi menulisnya yang natural. Tidak banyak sebab yang membuatnya menulis selain ingin berekspresi.
Mengekspresikan gagasan, ide, berkisah, mengabadikan pengalaman, bahkan curhat berkualitas yang diakhiri dengan perenungan berhikmah.
Pak Ade menulis tanpa tapi. Bahkan jikapun ada “tapi-tapi” itu bisa dikumpulkan dan menjadi satu tulisan utuh yang mungkin untuk dibukukan. Heheheee…
Saat ada wacana ISBN akan dibatasi, Pak Ade ini orang yang nampak “bodo amat” karena baginya tak penting buku itu ber-ISBN atau tidak. Kualitas adalah nomor satu. Meski demikian, penomoroan ISBN juga diperlukan sebagai nomor identitas.
“Lagi pula kita perlu memberikan pemahaman yang utuh mengenai ISBN kepada masyarakat terkait fungsi dan urgensinya” Katanya.
Murid Pak Cahyadi Takariawan yang satu ini nampaknya menerapkan betul petuah gurunya “Jika sampai masa tuamu, kamu tak menulis satupun buku, maka buatlah satu buku yang berisi semua daftar alasanmu sehingga tidak membuat buku. Lalu beri judul ‘Alasan-Alasanku Tidak Membuat Buku’.”
“Pokoknya Menulis” itulah kira-kira ungkapan yang pas untuk Pak Ade Zaenudin yang saya kutip dari judul buku karangan A. Chaedar Washilyah – seorang dosen UPI yang konsen pada dunia literasi.
Hari sabtu tanggal 21 Mei 2022 kemarin entah buku yang keberepa Pak Ade melaunching bukunya yang berjudul “Gelombang Hikmah di Lautan Kisah”.
Buku yang sebetulnya masih dalam masa prapesan dan masih dalam proses edit, layout dan proses penerbitan di Rumah Literasi Publishing tersebut sudah diminta untuk dibedah oleh banyak pihak.
Tak tanggung-tanggung pihak yang melaunchingnya adalah ICMI Kota Tangerang dan Alumni Madrasah pena yang dilaksanakan secara online pada pukul 09.00 s.d 11.00 WIB. Sebakda dzuhur di hari yang sama buku tersebut juga kembali dibedah secara langsung di salah satu rumah makan di Cipondoh Kota Tangerang. Dalam kesempatan itu Buku Pak Ade dibedah bersama buku-buku lainnya yang ditulis oleh Dr. Soleh Hapudin, Dr. A. Amrullah, M.Pd.
“Bapak Ade Zaenudin MA yakni seorang trainer seorang guru, seorang pendidikan dan seorang yang sangat kreatif dalam dunia literasi, judul bukunya ‘Gelombang Hikmah di lautan Kisah’ dan ini luar biasa unik, renyah dan enak dibaca, penuh inspirasi dikalangan milenila dan kauma pendidik.” Ungkap Ketua ICMI Kota Tangerang H. Jazuli.
Selamat dan sukses telah menyetrum para penulis, para calon penulis dan para calon hampir penulis lainnya dengan karya ini.
Masya Allah la quwwata illa billah
Menginspirasi
Tinggalkan Komentar