Dangiang Rancakalong Diantara Nada dan Doa : Galur Leluhur Wali Puhun Hingga Geotheater

Judul : Dangiang Rancakalong Diantara Nada dan Doa : Galur Leluhur Wali Puhun Hingga Geotheater
Penulis: Dr. Dian Sukmara, M.Pd.
ISBN : Dalam Antrian
Tahun Terbit: 2025
Cetakan: Pertama
Isi: Bookpaper 136 halaman
Cover: Softcover
Penerbit: CV. Rumah Literasi Publishing

Sinopsis Buku:

Buku ini merupakan upaya untuk menyingkap makna terdalam dari kearifan lokal masyarakat Rancakalong, sebuah wilayah yang menjadi ruang hidup bagi tradisi sakral Tarawangsa, tempat di mana nada, doa, dan spiritualitas berpadu menjadi satu harmoni kehidupan.
Rancakalong adalah tanah di mana doa mengalun menjadi nada, dan nada menjelma menjadi doa. Di sanalah, di antara kabut pagi dan desir angin di ladang, manusia Sunda berjumpa dengan Tuhannya lewat petikan jentreng dan gesekan tarawangsa. Buku ini lahir dari kekaguman dan rasa takzim terhadap Dangiang Rancakalong – roh budaya yang tetap hidup di tengah perubahan zaman.
“Di Antara Nada dan Doa” bukan sekadar judul, melainkan perjalanan batin: menelusuri getar-getar spiritual yang tumbuh dari tanah leluhur. Di dalam setiap nada, ada sejarah dan kesetiaan. Dalam setiap doa, ada kerendahan hati manusia yang sadar bahwa hidup adalah titipan, bukan milik.
Rancakalong bukan sekadar sebuah nama tempat, melainkan simbol dari hubungan manusia dengan alam dan Sang Pencipta. Melalui untaian bunyi tarawangsa dan jentreng, masyarakat mengekspresikan rasa syukur, penghormatan terhadap leluhur, serta kesadaran kosmis akan keterikatan diri dengan semesta. Dalam konteks inilah “Dangiang Rancakalong” hadir – sebagai refleksi spiritual dan budaya yang terus hidup di antara denting nada dan lirih doa para penganutnya.