Dadang memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang guru di sebuah pesantren di Tasikmalaya. Dedikasinya dalam mendidik dan mengabdi kepada masyarakat membawanya ke dunia politik, hingga akhirnya menjadi anggota legislatif..." />Dadang memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang guru di sebuah pesantren di Tasikmalaya. Dedikasinya dalam mendidik dan mengabdi kepada masyarakat membawanya ke dunia politik, hingga akhirnya menjadi anggota legislatif..." />Dadang memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang guru di sebuah pesantren di Tasikmalaya. Dedikasinya dalam mendidik dan mengabdi kepada masyarakat membawanya ke dunia politik, hingga akhirnya menjadi anggota legislatif..." />Autobiografi Dadang Rachmat Al Faruq, S.Pd.I., M.H : Putra Sang Karaha – Literasi untuk Bertumbuh
Info Terkini
Kamis, 13 Mar 2025
  • Website berisi tulisan-tulisan Agus S. Saefullah beserta para penulis lainnya
19 Februari 2025

Autobiografi Dadang Rachmat Al Faruq, S.Pd.I., M.H : Putra Sang Karaha

Rabu, 19 Februari 2025 Kategori :

Rp100.000

Judul : Autobiografi Dadang Rachmat Al Faruq, S.Pd.I., M.H : Putra Sang Karaha
Penulis: Galih Susanto Kurniawan
ISBN : Dalam Antrian
Tahun Terbit: 2025
Cetakan: Pertama
Isi: Bookpaper 242 halaman
Cover: Softcover
Penerbit: CV. Rumah Literasi Publishing

Sinopsis Buku:

Dadang memulai perjalanan hidupnya sebagai seorang guru di sebuah pesantren di Tasikmalaya. Dedikasinya dalam mendidik dan mengabdi kepada masyarakat membawanya ke dunia politik, hingga akhirnya menjadi anggota legislatif. Kerja keras dan kepeduliannya terhadap rakyat membuatnya meraih penghargaan dari Partai Gerindra sebagai anggota legislatif terbaik, sebuah pencapaian yang semakin berarti ketika ketua umumnya, Prabowo, kini menjabat sebagai presiden.

Namun, di balik kesuksesan itu, kehidupan pribadinya tak selalu berjalan mulus. Pernikahannya kandas, dan pada pemilihan legislatif berikutnya, ia gagal mempertahankan kursinya. Terpuruk, ia sempat kehilangan arah. Namun, sahabat-sahabat setianya hadir, menyemangati dan membantunya bangkit.

Meski tak lagi di parlemen, Dadang tetap menjadi tokoh publik yang disegani dan dihormati. Ia terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemasyarakatan di Kabupaten Tasikmalaya, membuktikan bahwa perjuangan tak selalu harus lewat jalur politik.

“Putra Sang Karaha” adalah kisah inspiratif tentang keteguhan, pengorbanan, dan kebangkitan. Dengan tekad dan dukungan orang-orang terdekat, Dadang terus berjuang untuk masyarakat, di mana pun ia berada.

Stok 98

Kategori:

Tulisan Lainnya

BUKU-BUKU

TULISAN AGUS S. SAEFULLAH
DAN KAWAN-KAWAN

Diterbitkan :
Hafidz Qur’an 4,5 tahun
“Tabarak seorang anak yang lahir pada tanggal 22 Februari 2003 dinyatakan lulus oleh penguji dari..
Diterbitkan :
Ulama Gila Baca
“Imam Nawawi dalam sehari mampu membaca 12 buku pelajaran di hadapan guru-gurunya” Kesaksian Abu Hasan..

    Agenda Terdekat

    Trik menjadi seorang penulis adalah menulis, lalu menulis dan terus menulis.

    Galeri Pelatihan

    Ahlan wa Sahlan

    0 0 6 6 4 6
    Total views : 13754
    Salam Silaturahmi